Ini Bahaya Ban Mobil Botak yang Sering Diremehkan Pengemudi

Ban mobil adalah satu-satunya bagian kendaraan yang langsung bersentuhan dengan jalan. Artinya, kondisi ban sangat menentukan keselamatan berkendara. Tapi sayangnya, masih banyak pengemudi yang baru sadar ketika bannya sudah botak dan mulai terasa licin.
Padahal, ban mobil botak adalah salah satu penyebab kecelakaan yang paling sering terjadi, dan sering kali tidak disadari sampai terlambat. Yuk, kenali apa saja bahaya ban mobil botak!
Bahaya Ban Mobil Botak
Mobil Gampang Selip di Jalan Basah
Saat alur ban menipis, kemampuan ban membuang air berkurang drastis. Air yang tidak terbuang akan membuat mobil kehilangan traksi dan mengalami aquaplaning.
Hasilnya? Mobil bisa melayang di atas air, sulit dikendalikan, dan rawan keluar jalur.
Lihat juga: 5 Kerugian Jika Mobil Terobos Banjir, Jangan Sampai Terjadi!
Jarak Pengereman Jadi Lebih Panjang
Ban botak tidak bisa mencengkeram aspal sebaik ban baru. Ketika Aisuka mengerem, ban butuh jarak lebih panjang untuk berhenti. Di kondisi darurat, perbedaan beberapa meter bisa menentukan keselamatan Aisuka.
Risiko Pecah Ban di Kecepatan Tinggi
Saat karet ban sudah tipis, struktur dalam ban ikut melemah. Jalan berlubang, polisi tidur, atau suhu panas bisa memicu ban pecah mendadak.
Pecah ban di kecepatan tinggi = skenario paling berbahaya di jalan raya.
Lihat juga: Amankah Mobil Listrik Menerobos Banjir? Cek di Sini!
Mobil Bergetar dan Sulit Dikendalikan
Tapak ban yang tidak rata (botak sebagian) membuat mobil terasa bergetar saat dipacu di kecepatan tertentu. Getaran ini bisa mengganggu kontrol dan membuat pengemudi cepat lelah. Kalau mobil sudah sulit stabil, risiko kecelakaan meningkat.
Konsumsi BBM Jadi Lebih Boros
Ban botak cenderung membuat traksi buruk sehingga mesin harus bekerja lebih keras. Akibatnya, konsumsi bahan bakar naik tanpa Aisuka sadari.
Ban Lebih Mudah Tertusuk atau Bocor
Karet yang tipis = mudah ditembus benda tajam seperti paku atau kerikil tajam. Ban bisa bocor perlahan bahkan tanpa Aisuka sadari. Bahayanya? Bocor halus (slow leak) bisa membuat mobil oleng.
Membahayakan Penumpang dan Pengguna Jalan Lain
Tidak hanya membahayakan diri sendiri, ban botak juga bisa menyebabkan kecelakaan beruntun. Misalnya, mobil jadi kehilangan grip di tikungan lalu masuk jalur lawan arah.
Ban aus kecil-kecil, risikonya besar-besar.
Lihat juga: 7 Aksesoris Mobil Penting yang Harus Ada di Musim Hujan
Kenapa Ban Botak Sering Diabaikan?
- Banyak pengemudi tidak tahu cara membaca TWI (Tread Wear Indicator).
- Ban masih terasa “empuk”, dianggap masih aman.
- Menunda ganti ban karena harga cukup mahal.
Ban mobil botak bukan sekadar masalah keausan. Ini adalah ancaman serius bagi keselamatan berkendara. Mulai sekarang, cek kondisi ban secara rutin, pastikan alurnya masih dalam, dan jangan tunggu sampai licin total.
Ingat: ban yang sehat = perjalanan yang selamat.
Mengecek Tekanan Udara Ban dengan Mirai TPMS
Mengetahui keadaan ban mobil secara berkala memang cukup penting. Dengan begitu, Aisuka bisa menentukan kapan sebaiknya mengganti ban mobil. Salah satu keadaan ban mobil yang bisa dicek adalah tekanan udara di dalamnya.
Kabar baiknya, headunit Mirai TPMS memiliki fitur unggulan yaitu kemampuan mengecek tekanan udara ban mobil secara real-time. Dengan adanya sensor Bundle with Tire Pressure Monitoring Sensor, keadaan tekanan udara pada ban mobil bisa dilihat dengan mudah di layar headunit. Alat sensornya dipasang pada seluruh ban mobil, sehingga informasi yang didapatkan pun secara real-time.
Kecanggihan headunit Mirai TPMS ini tentu sangat membantu para pengendara yang selalu menjaga keamanan dan kenyamanan mobil. Untuk informasi pembelian produk, Aisuka bisa klik di sini!
Kunjungi media sosial kami:
Instagram: Asuka Car TV
TikTok: Asuka Car TV
YouTube: Asuka Car TV
