Berapa Kali Jumlah Maksimal Tambal Ban? Ini Penjelasannya!

Ketika ban kendaraan mengalami kebocoran, banyak pemilik kendaraan memilih untuk menambalnya daripada mengganti dengan yang baru. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah, berapa kali jumlah maksimal tambal ban agar tetap aman digunakan?
Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Tambalan
Sebenarnya, tidak ada aturan baku mengenai berapa kali ban boleh ditambal. Namun, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
Lokasi Kebocoran
Jika kebocoran terjadi pada bagian tapak ban (area yang bersentuhan langsung dengan jalan), maka masih memungkinkan untuk ditambal dengan aman. Jika kebocoran terjadi di bagian samping ban, sebaiknya tidak ditambal karena dapat mengurangi daya tahan dan keamanan ban.
Jenis dan Ukuran Kebocoran
Lubang kecil akibat paku atau benda tajam lainnya umumnya masih bisa ditambal dengan aman. Kebocoran yang terlalu besar atau robekan sebaiknya tidak ditambal karena dapat mengurangi kekuatan struktural ban.
Baca juga: Interior Toyota Alphard 2023 dengan Spesifikasi yang Berkualitas
Jumlah Tambalan Sebelumnya
Jika ban sudah ditambal lebih dari 3–4 kali, sebaiknya pertimbangkan untuk mengganti dengan ban baru. Penambalan yang berdekatan atau saling bertumpuk bisa mengurangi ketahanan ban dan meningkatkan risiko pecah saat berkendara.
Risiko Jika Ban Ditambal Terlalu Sering
Jika ban terlalu sering ditambal, ada beberapa risiko yang bisa terjadi, antara lain:
- Penurunan Kekuatan Ban: Ban yang sudah berkali-kali ditambal bisa kehilangan integritas strukturnya, meningkatkan risiko pecah saat digunakan.
- Berkurangnya Kenyamanan Berkendara: Ban yang banyak tambalannya bisa menyebabkan getaran atau ketidakseimbangan saat berkendara.
- Potensi Bahaya di Kecepatan Tinggi: Ban yang sudah sering ditambal lebih rentan terhadap kegagalan saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Kapan Sebaiknya Mengganti Ban?
Jika ban kendaraan sudah mengalami beberapa kali tambalan atau menunjukkan tanda-tanda berikut, sebaiknya segera diganti:
- Tapak ban sudah aus atau kedalaman alur kurang dari 1,6 mm.
- Ada retakan pada dinding samping ban.
- Ban terasa tidak stabil atau sering kehilangan tekanan udara.
- Ban mengalami tambalan bertumpuk di beberapa bagian.
Baca ajuga: Berapa Biaya Mengganti Kaca Mobil: Cari Tahu di Sini!
Mengecek Tekanan Udara Ban dengan Mirai TPMS
Mengetahui keadaan ban mobil secara berkala memang cukup penting. Dengan begitu, Aisuka bisa menentukan kapan sebaiknya mengganti ban mobil. Salah satu keadaan ban mobil yang bisa dicek adalah tekanan udara di dalamnya.
Kabar baiknya, headunit Mirai TPMS memiliki fitur unggulan yaitu kemampuan mengecek tekanan udara ban mobil secara real-time. Dengan adanya sensor Bundle with Tire Pressure Monitoring Sensor, keadaan tekanan udara pada ban mobil bisa dilihat dengan mudah di layar headunit. Alat sensornya dipasang pada seluruh ban mobil, sehingga informasi yang didapatkan pun secara real-time.
Kecanggihan headunit Mirai TPMS ini tentu sangat membantu para pengendara yang selalu menjaga keamanan dan kenyamanan mobil. Untuk informasi pembelian produk, Aisuka bisa klik di sini!
Dapatkan informasi lainnya hanya di media sosial Instagram, TikTok, dan YouTube Asuka Car TV!