Komponen Mobil Wajib Dicek Saat Musim Hujan

komponen mobil wajib dicek
Komponen Mobil Wajib Dicek saat Musim Hujan

Musim hujan selalu menghadirkan tantangan tersendiri bagi kendaraan. Air, kelembapan, dan kondisi jalan yang berubah-ubah membuat mobil bekerja lebih keras dibanding musim kemarau. Karena itu, penting sekali memahami komponen-komponen mobil yang perlu mendapat perhatian ekstra ketika hujan mulai turun. Fokus pada bagian-bagian ini akan membantu mencegah kerusakan, menjaga kenyamanan berkendara, sekaligus meningkatkan keselamatan.

Mari kita bahas satu per satu komponen pentingnya dalam bentuk cerita yang lebih mengalir.

Komponen Mobil Wajib Dicek saat Musim Hujan

Sistem Rem

Di antara semua komponen mobil, sistem rem adalah yang paling vital saat hujan. Ketika permukaan jalan basah atau licin, rem yang sebelumnya terasa pakem bisa berubah responsnya. Kampas rem yang menipis, cakram yang mulai aus, bahkan sedikit kelembapan saja bisa mengurangi daya cengkeramnya. Setelah melewati genangan, rem juga bisa menjadi lembap sehingga terasa kurang responsif. Merawat rem di musim hujan berarti memastikan rem cepat kering, tidak ada karat, dan tetap bekerja dengan reaksi yang baik. Jika muncul suara aneh atau pedal terasa lebih dalam dari biasanya, itu tanda yang tidak boleh diabaikan.

Filter Udara

Filter udara adalah komponen yang sering terlihat sederhana tetapi punya peran besar dalam kenyamanan mesin. Saat musim hujan, kemungkinan filter terkena cipratan air atau udara yang lebih lembap meningkat drastis. Filter yang basah membuat proses pembakaran terganggu, sehingga mesin terasa tersendat, tarikan melemah, dan konsumsi bahan bakar meningkat. Bagi pengendara yang sering melewati genangan atau hujan deras, pengecekan filter udara sebaiknya dilakukan lebih sering daripada jadwal servis normal. Jika dirasa mulai lembap atau kotor, menggantinya akan jauh lebih aman.

Knalpot

Letaknya yang rendah membuat knalpot menjadi salah satu komponen paling rawan terkena air. Ketika mobil melewati genangan tinggi atau banjir kecil, air dapat masuk ke dalam knalpot. Jika ini terjadi, tekanan dalam sistem pembuangan bisa terganggu dan mesin berisiko mati mendadak. Bahkan dalam kondisi ekstrem, kerusakan internal bisa terjadi. Salah satu cara sederhana mengurangi risiko adalah menjaga putaran mesin tetap stabil dan sedikit lebih tinggi ketika melewati genangan, sehingga tekanan dari dalam membantu mencegah air masuk terlalu jauh.

Lihat juga: Amankah Mobil Listrik Menerobos Banjir? Cek di Sini!

Sistem Kelistrikan

Jika ada yang paling tidak cocok dengan air, jawabannya adalah sistem kelistrikan. Aki, kabel, konektor, dan ECU sangat sensitif terhadap kelembapan. Di musim hujan, terminal aki bisa mengalami korosi, kabel bisa terkena embun atau cipratan air, dan konektor yang longgar bisa memicu korsleting kecil. Kerusakan pada komponen kelistrikan bukan hanya memengaruhi lampu atau audio, tetapi juga bisa membuat mobil sulit dinyalakan. ECU yang basah bahkan bisa rusak parah dan biaya perbaikannya tidak murah. Karena itu, pastikan ruang mesin tetap kering dan semua sambungan kelistrikan terjaga rapat.

Seal Pintu dan Karet Pelindung

Meskipun bentuknya hanya karet memanjang di sekitar pintu, seal pintu punya tugas penting: menjaga air tetap berada di luar kabin. Saat musim hujan, karet-karet ini bekerja lebih intens. Jika seal mulai retak atau getas, air bisa merembes masuk, menyebabkan kabin lembap, menimbulkan bau apek, bahkan mempercepat pertumbuhan jamur pada karpet. Selain itu, air yang masuk ke area kaki penumpang juga bisa mengenai jalur kabel yang biasanya terletak di bawah karpet. Oleh karena itu, kondisi seal pintu, karet kap mesin, dan pelindung di bagian bawah mobil perlu diperiksa secara berkala.

Lihat juga: Ini Bahaya Ban Mobil Botak yang Sering Diremehkan Pengemudi

Ban Mobil

Ban memang tidak rusak karena air, tetapi ban yang tidak dalam kondisi terbaik bisa menjadi penyebab kecelakaan saat musim hujan. Alur ban berfungsi membuang air dari permukaan ban agar cengkeraman tetap kuat. Ketika alurnya mulai menipis, kemampuan membuang air ikut menurun sehingga risiko aquaplaning meningkat. Tekanan ban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi juga dapat mengurangi traksi. Memastikan ban masih tebal, tidak retak, dan tekanannya sesuai standar adalah langkah wajib yang tidak boleh dilewatkan.

Lihat juga: Persiapan Biaya Mudik Nataru agar Perjalanan Lancar

Wiper dan Motor Penggeraknya

Wiper adalah pahlawan kecil ketika hujan turun. Untuk menjaga pandangan tetap jelas, wiper harus sanggup menyapu air dengan bersih. Di musim hujan, karet wiper lebih cepat aus karena bekerja lebih keras. Jika karet mulai meninggalkan garis air, bergerak tersendat, atau mengeluarkan suara berdecit, itu tanda bahwa wiper perlu diganti. Motor wiper juga harus diperhatikan agar tidak macet di tengah hujan deras. Selain itu, cairan washer sebaiknya terisi penuh untuk membantu membersihkan kaca dari kotoran yang terbawa hujan.

Mengecek Tekanan Udara Ban dengan Mirai TPMS

Mengetahui keadaan ban mobil secara berkala memang cukup penting. Dengan begitu, Aisuka bisa menentukan kapan sebaiknya mengganti ban mobil. Salah satu keadaan ban mobil yang bisa dicek adalah tekanan udara di dalamnya. 

Kabar baiknya, headunit Mirai TPMS memiliki fitur unggulan yaitu kemampuan mengecek tekanan udara ban mobil secara real-time. Dengan adanya sensor Bundle with Tire Pressure Monitoring Sensor, keadaan tekanan udara pada ban mobil bisa dilihat dengan mudah di layar headunit. Alat sensornya dipasang pada seluruh ban mobil, sehingga informasi yang didapatkan pun secara real-time. 

Kecanggihan headunit Mirai TPMS ini tentu sangat membantu para pengendara yang selalu menjaga keamanan dan kenyamanan mobil. Untuk informasi pembelian produk, Aisuka bisa klik di sini!

Kunjungi media sosial kami:
Instagram: Asuka Car TV
TikTok: Asuka Car TV
YouTube: Asuka Car TV

Shopping Cart0

Cart